0
Rp0 0 item

Tidak ada produk di keranjang.

Bongpay (Mandarin: Mu-bei) adalah sebutan dalam dialek Hokkian untuk papan nisan pada makam tradisional Tionghoa yang biasanya terbuat dari batu, marmer atau pun batu sejenis lainnya. Di atas bongpay biasanya terdapat tulisan-tulisan dalam karakter Han yang mengandung makna dan nilai artistik tersendiri. Bongpay biasanya selain menuliskan mengenai mendiang pemilik makam tadi, juga melambangkan bakti dari anak cucu sang mendiang.
Bongpay adalah bagian terpenting dari makam tradisional Tionghoa, namun sekilas berbeda2 dalam bentuk dan cara penulisannya sesuai dengan bentuk makam yang mempunyai sedikit perbedaan dari zaman ke zaman. Di masa Dinasti Tang, bongpay diletakkan di tengah2 makam dan biasanya ada dituliskan riwayat hidup (muzhiming) mendiang pemilik makam. Di zaman Dinasti Song, ada pahatan gambar pada bongpay.

Bentuk makam dengan bongpay di depan dan sistem penulisannya yang sekarang lumrah kita lihat adalah bentuk dan sistem penulisan mulai dari zaman Dinasti Ming dan diteruskan sampai sekarang sehingga kalau ditilik2 telah berumur lebih dari 600 tahun. Cara penulisan dan pembacaannya adalah dari kanan ke kiri dan atas ke bawah. Di bawah ini saya akan membahas sekilas tentang sistem dan susunan penulisan bongpay.

Bongpay yang umumnya kita lihat adalah terdiri dari 4 bagian, yaitu Baris Kanan, Baris Tengah, Baris Horizontal (Mata Bongpay) dan Baris Kiri :

Baris Kanan
Menuliskan masa dan waktu saat bongpay ini dibuat ataupun diperbaiki. Biasanya ditulis dalam tahun kekaisaran, tahun Tian Gan Di Zhi (tahun shio), musim atau bulan. Cara penulisan tidak akan saya ulas di sini karena banyak cara penulisan di masyarakat, namun harus mengikuti aturan (5n + 1) = 6, 11 karakter yang bermakna dan terpulang pada arti “Lahir” pada 5 karakter “Lahir, Tua, Sakit, Mati dan Derita”.

Satu contoh adalah bongpay yang dikirimkan salah satu member di sini beberapa bulan lalu, di mana bongpay leluhurnya dibuat pada musim gugur (sekitar bulan 9) tahun 1897 dituliskan menjadi “Guang Xi tahun 23, Ding You Shui (tahun shio ayam), musim gugur”. Ada pula yang menulis sampai kepada hitungan bulan.

Baris Tengah
Menuliskan tentang nama dan status selama hidup mendiang. Di zaman Dinasti Ming dan Qing, biasanya dimulai dengan 2 karakter Huang Ming atau Huang Qing, namun pada saat sekarang ini, biasanya langsung dimulai dengan 2 karakter Xian Kao atau Xian Bi yang artinya “Mendiang Ayah” atau “Mendiang Ibu”. Baris tengah ini lalu diakhiri dengan karakter Mu atau Zhi Mu yang artinya “Makam” atau “Yang Punya Makam”

Status dan kedudukan dalam masyarakat selama hidupnya juga boleh dituliskan di sini. Seperti gelar kesarjanaan yang didapat melalui ujian maupun sumbangan ke kekaisaran, ataupun pernah menjadi pejabat di daerah tertentu.

Jumlah karakter di sini harus menurut aturan (5n + 2) = 7, 12, 17, 22 karakter untuk memenuhi makna “Tua” pada 5 kata tadi.

Mata Bongpay
Mata Bongpay adalah baris yang horizontal yang biasanya hanya terdiri dari 2 karakter. Biasanya bertuliskan :

Daerah (kabupaten kuno) di mana marga atau keluarga mendiang berasal, misalnya marga Huang adalah Jiang Xia, marga Zhang adalah Qing He deelel.
Peristiwa besar mengenai marga atau keluarga mendiang, misalnya marga Jiang adalah Liu Gui dikarenakan sebagian keturunan marga Jiang adalah bersaudara kandung dengan marga Wang (bukan Wang raja), Weng, Fang, Gong, Hong sejak zaman Dinasti Sung. Marga Guo adalah Fen Yang, marga Lin adalah Wen Li deelel.
Jumlah generasi mendiang dalam silsilah keluarganya yang ditandai dengan karakter yang tidak sama namun berurutan setiap generasi membentuk suatu kata panjang yang mempunyai makna.
Kampung halaman, misalnya orang2 Tionghoa perantauan ada yang menuliskan tempat dari mana mereka berasal seperti Chao Zhou (Tio Chiu), Fu Zhou (Hok Chiu), Quan Zhou (Cuan Chiu) deelel.
Baris Kiri
Menuliskan siapa yang membuat bongpay tersebut yang biasanya adalah anak dan cucu mendiang. Ada yang menuliskan nama dari anak laki2 dan cucu dalam (anak dari anak laki2), ada pula yang cuma menuliskan beberapa karakter sebagai pengganti nama anak dan cucu dalam mendiang. Bagi yang tidak punya anak laki2 biasanya menuliskan dibuat oleh anak perempuan.

Jumlah karakter memenuhi aturan (5n + 1) karakter.

Demikianlah sekilas tata cara dan arti penulisan dari bongpay yang lumrah kita lihat dalam makam tradisional Tionghoa. Sekarang ini, di beberapa negara yang kekurangan lahan seperti Singapura, Taiwan, HK dan Makau, cara pemakaman yang dipopulerkan pemerintah adalah dengan kremasi dan kemudian ditempatkan dalam rumah abu. Di sini, setiap abu jenazah mempunyai bilik2 tersendiri dan bongpay-nya otomatis juga menjadi kecil sesuai kebutuhan.

Di zaman sekarang, tanggal atau masa dibuatnya bongpay seharusnya boleh ditambahkan tarikh Masehi guna memudahkan identifikasi buat anak-cucu. Juga tradisi mencatat hanya sampai pada bulan dapat diperdetil sampai kepada pencatatan hari dan tanggal.

Bongpay makam nenek saya adalah rancangan mendiang kakek yang masih mengikuti tata-cara lama yaitu mencatat biografi singkat di bagian dalam bongpay. Ini disebut muzhiming dan lumrah di zaman dulu, namun sayang, kakek saya belum sempat menulis sendiri biografinya karena keburu meninggal terserang stroke sehingga muzhiming-nya sendiri dikosongkan. Muzhiming ini biasanya disembunyikan di bagian dalam dari lapis luar bongpay yang bertuliskan karakter. Jadi bila ingin melihat muzhiming, lapis luar bongpay harus dikorek terlebih dahulu.

Bila ada waktu mengunjungi makam Kaisar Wuzetian, kaisar wanita satu2nya di dalam sejarah kekaisaran Tiongkok maka kita akan menemukan bahwa bongpay makamnya sengaja dikosongkan. Tujuan dari pengosongan ini karena Wuzetian ingin dituliskan biografinya oleh seorang sastrawan ataupun orang besar lainnya setelah kematiannya. Namun sayang, tidak ada yang berniat menuliskan kata2 pujian untuknya sehingga bongpay-nya tetap kosong hingga sekarang.

Elemen penyusun bangunan mewah tidak hanya terletak dari pemililihan jenis gaya arsitektur rumah, namun juga pada ornamen-ornamennya. Salah satunya terlihat dari pemilihan jenis-jenis lantai pada rumah tinggal. Rumah yang mengusung gaya mewah cenderung menggunakan material yang dapat mempertebal kesan kemewahan suatu ruangan. Salah satu material tersebut adalah material marmer, yang memang biasa digunakan pada rumah-rumah mewah, Selain marmer, ada material lain yang juga turut digemari oleh para pecinta rumah mewah. Dia adalah material granit. Granit sendiri banyak digunakan pada rumah minimalis sederhana serta berbagai desain rumah minimalis lainnya. Antara marmer dan granit ini kadang keduanya sering kali dibandingkan, marmer vs granit, makanakah yang lebih baik? Untuk mengetahui hal tersebut, Anda perlu mengenal material-material tersebut terlebih dahulu, yakni:

Batu Marmer

Batu marmer seringkali disebut juga dengan batu pualam. Batu ini merupakan suatu batuan kristalin kasar yang awalnya berasal dari batu dolomite atau disebut juga dengan batu gamping. Ketika ditemukan, marmer yang masih murni biasanya akan berwarna putih. Hal ini disebabkan unsur utama marmer yang berasal dari mineral kalsit. Batu marmer sebenarnya merupakan hasil dari proses metamorfosa atau yang dikenal juga dengan proses malihan batu gamping.
Dari suhu dan tekanan yang dihasilkan oleh gaya endogen inilah yang memicu terjadinya rekristaliasi pada bebatuan. Hingga akhirnya terbentuklah foliasi dan non foliasi. Rekristalisasi struktur inilah yang menjadi asal batuan membentuk tekstur baru serta keteraturan butir. Batu marmer yang dihasilkan di Indonesia dikatakan mampu bertahan 30 hingga 60 tahun lamanya. Batu marmer memiliki kelebihan dari segi daya tahannya terhadap benda tajam, serta tampilannya yang sangat mewah dan cocok digunakan untuk menyulap rumah biasa menjadi mewah.

Batu Granit

Sedangkan granit merupakan jenis batuan yang memiliki karakteristik intrusif, flesik, igneus yang biasanya banyak ditemukan di berbagai daerah. Batu granit yang pertama kali ditemukan biasanya akan berupa ukuran-ukuran besar, kuat dan keras. Maka dari itu dalam berbagai jenis-jenis rumah tinggal granit dapat dimanfaatkan sebagai jenis lantai rumah, material penutup dinding hingga material fasade bangunan.
Dalam bidang industri dan rekayasa, granit biasanya akan dijadikan acuan dalam berbagai pengukuran dan juga alat ukur. Mengapa demikian? Sebab granit memiliki sifat kedap air, kaku, non higroskopis dan masih banyak lagi.
Beberapa kelebihan yang dimiliki material ini adalah daya tahannya yang cukup baik terhadap goresan. Granit juga memiliki tampilan yang berkilau dan pori-porinya jauh lebih rapat. Jika dibandingkan dengan marmer pun, harga granit masih terbilang murah.

Marmer VS Granit

Marmer dan granit memang seringkali disandingkan satu sama lain. Keduanya sama-sama berasal dari batu alam yang kemudian diolah kembali menjadi material. Karena tampilannya yang alami, maka keduanya sering digunakan dalam pembangunan rumah tinggal. Dari segi harga, Anda dapat melihat bahwa marmer jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan granit. Sebab marmer memang miliki kualitas yang baik serta bobotnya jauh lebih berat dibandingkan dengan batu granit. Akan tetapi, lantai marmer jauh lebih rentan terkena kotoran. Maka dari itu, bila marmer terkena suatu noda atau bercak harus segera dibersihkan dengan menggunakan alat kebersihan rumah. Sementara jika bicara soal kotoran granit masih jauh lebih tahan dibandingkan dengan marmer. Dari segi memasangan, marmer dan granit sebenarnya memiliki cara pemasangan yang serupa.

Lokasi Toko Fudoli
Jl. Pahlawan Revolusi No. 6 RT. 6 RW. 12
Kelurahan Pondok Bambu Kecamatan Duren Sawit,
Kota Jakarta Timur.
Daerah Khusus Ibu kota Jakarta 13430
Hubungi Kami
Toko Fudoli © | Design ByAdot Web