0
Rp0 0 item

Tidak ada produk di keranjang.

Granit dan marmer adalah dua jenis batuan yang sering digunakan dalam dekorasi dan pembangunan sebuah bangunan baik itu hunian maupun non hunian. Keduanya pun sering digunakan untuk aplikasi arsitektur dan dekorasi. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Meskipun keduanya terlihat mirip, granit dan marmer memiliki beberapa perbedaan yang penting. Seperti apa perbedaannya? Mari kita intip 5 perbedaan granit dan marmer di bawah ini.

Apa Saja Perbedaan Granit dan Marmer?

1. Warna dan Tekstur
Granit memiliki warna yang beragam, mulai dari abu-abu, hitam, putih, merah, dan bahkan hijau. Sedangkan marmer biasanya memiliki warna putih atau abu-abu muda dengan tanda-tanda atau garis-garis yang khas.

Tekstur granit cenderung kasar dan keras, sementara marmer memiliki tekstur yang lebih halus dan licin.

2. Struktur
Granit terdiri dari mineral-mineral seperti feldspar, quartz, dan mika, yang terikat erat bersama dengan bahan-bahan kimia lainnya. Marmer terdiri dari kalsium karbonat yang terakumulasi dan ditekan selama bertahun-tahun, menghasilkan struktur yang lebih rapuh dan mudah hancur.

3. Kekuatan dan Ketahanan
Granit lebih kuat dan tahan lama dibandingkan marmer. Granit memiliki kekuatan yang lebih tinggi dan lebih tahan terhadap goresan, kerusakan, dan panas daripada marmer. Marmer mudah tergores dan terkelupas jika terkena benda tajam atau panas.

4. Harga
Granit lebih murah daripada marmer. Harga granit tergantung pada jenis dan kualitasnya, tetapi umumnya lebih murah daripada marmer. Marmer dianggap sebagai bahan yang lebih mewah dan eksklusif, sehingga harganya lebih tinggi daripada granit.

5. Penggunaan
Granit sering digunakan untuk aplikasi luar ruangan seperti tangga, lantai, dan dinding. Marmer lebih sering digunakan untuk aplikasi dalam ruangan, seperti meja, countertop, dan lantai. Marmer juga sering digunakan untuk patung dan monumen.

Secara keseluruhan, granit dan marmer adalah dua jenis batuan yang memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda.

Granit dan marmer adalah dua bahan bangunan populer yang sering dipilih untuk digunakan di interior dan eksterior properti. Namun, bagaimana Anda memutuskan untuk memilih granit atau marmer?

Hal yang perlu dipertimbangkan ketika memilih antara granit dan marmer adalah biaya, tampilan, kekuatan, dan fungsionalitas. Granit biasanya lebih tahan lama dan tahan gores dibandingkan marmer, sementara marmer menawarkan keindahan yang elegan dan mewah. Granit biasanya lebih murah daripada marmer, namun marmer menawarkan keunikan dan karakteristik alam yang berbeda.

Tentukan kebutuhan Anda terlebih dahulu sebelum memutuskan antara granit atau marmer. Apakah Anda mencari kekuatan dan fungsionalitas, atau keindahan dan kemewahan? Keduanya dapat memberikan nilai tambah pada properti Anda, tergantung pada kebutuhan dan preferensi Anda.

Pemilihan batuan harus didasarkan pada kebutuhan dan budget yang ada. Jika Anda menginginkan suatu batuan yang tahan lama dan tahan terhadap kerusakan, maka granit adalah pilihan yang tepat. Namun jika Anda menginginkan suatu batuan yang memiliki tampilan mewah dan elegan, maka marmer adalah pilihan yang tepat. Pertimbangkan faktor-faktor seperti lokasi, kondisi lingkungan, dan tujuan penggunaan batuan sebelum membuat keputusan.

Tak harus jauh-jauh ke Italia jika hanya ingin melihat keajaiban alam berupa bukit marmer. Ternyata di Desa Ngargoretno, Salaman, Magelang, Jawa Tengah, Anda juga bisa menikmati keajaiban alam bukit marmer yang indah.

Sekitar tujuh kilometer arah barat daya Candi Borobudur, terdapat sebuah perbukitan yang memiliki keindahan alam yang indah. Perbukitan Menoreh namanya. Ia membentang di antara tiga wilayah, yaitu Kabupaten Magelang dan Purworejo, dan Kulonprogo di DIY.

Salah satu desa di sana menyimpan potensi panorama yang unik dan tak bisa ditemukan di tempat lain, yaitu wisata alam marmer merah. Batuan pualam itu membentang di Desa Ngargoretno,. Bukit marmer merah ini disebut-sebut hanya ada dua di dunia, satu di Italia dan satu lagi di Magelang.

Tersembunyi di antara gugusan Perbukitan Menoreh, batuan marmer merah itu merupakan fenomena alam yang terbentuk selama ribuan tahun. Ia muncul dari proses kristalisasi alami antara batu kapur dengan mineral kalsit pada tekanan temperatur suhu tertentu.

Bukan sembarang bukit marmer, batuan di sana memiliki serat kemerahan. Sebab, jika batuannya digosok sedikit dengan air, maka batu-batu itu akan tampak serat kemerah-merahan.

Ukuran batuannya pun beragam, mulai dari besar lonjong, bundar, hingga tinggi memanjang. Oleh warga setempat, kekayaan alam itu dijadikan sebuah destinasi wisata bernama Museum Alam Marmer Merah Indonesia.

Sebagai jalur perlintasan wisata dunia Candi Borobudur, mengunjungi Museum Alam Marmer Merah Indonesia bisa menambah pengalaman yang berbeda. Museum alam itu terletak pada ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl). Di sana, setidaknya ada tiga lokasi tumpukan batu marmer yang bisa dikunjungi wisatawan.

Wisatawan bisa mendaki tangga batuan marmer yang eksotis itu dan mengambil swafoto. Dari atas batuan marmer itu, wisatawan bisa menikmati panorama alam gugusan Perbukitan Menoreh yang eksotis dan menawan.

Gua Purba

Tak berhenti dengan keelokan gugusan batuan marmernya, destinasi itu rupanya menyimpan rahasia lain dengan keberadaan gua marmer purba. Gua Purba itu berada di antara puncak Perbukitan Menoreh.

Gua Purba ini menjadi salah satu wahana alam pelengkap bagi wisatawan yang berkunjung ke Museum Alam Marmer Merah Indonesia. Karakternya seolah menjadi rongga udara bagi marmer merah di sana.

Dilansir dari Okezone, di dalam gua tersebut terdapat ruangan dengan ketinggian 2,3 meter. Untuk mencapai gua itu, pengunjung harus menaiki sekitar 287 anak tangga mulai dari pintu gerbang masuk wisata Museum Alam Marmer Merah.

Kini, wisatawan bisa menikmati cantiknya gua purba sekaligus bentangan batuan marmer merah itu di Desa Ngargoretno. Jika ditempuh dari Candi Borobudur, destinasi itu bisa dijangkau dengan kendaraan pribadi dengan waktu tempuh sekitar 20 menit.

Bongpay (Mandarin: Mu-bei) adalah sebutan dalam dialek Hokkian untuk papan nisan pada makam tradisional Tionghoa yang biasanya terbuat dari batu, marmer atau pun batu sejenis lainnya. Di atas bongpay biasanya terdapat tulisan-tulisan dalam karakter Han yang mengandung makna dan nilai artistik tersendiri. Bongpay biasanya selain menuliskan mengenai mendiang pemilik makam tadi, juga melambangkan bakti dari anak cucu sang mendiang.
Bongpay adalah bagian terpenting dari makam tradisional Tionghoa, namun sekilas berbeda2 dalam bentuk dan cara penulisannya sesuai dengan bentuk makam yang mempunyai sedikit perbedaan dari zaman ke zaman. Di masa Dinasti Tang, bongpay diletakkan di tengah2 makam dan biasanya ada dituliskan riwayat hidup (muzhiming) mendiang pemilik makam. Di zaman Dinasti Song, ada pahatan gambar pada bongpay.

Bentuk makam dengan bongpay di depan dan sistem penulisannya yang sekarang lumrah kita lihat adalah bentuk dan sistem penulisan mulai dari zaman Dinasti Ming dan diteruskan sampai sekarang sehingga kalau ditilik2 telah berumur lebih dari 600 tahun. Cara penulisan dan pembacaannya adalah dari kanan ke kiri dan atas ke bawah. Di bawah ini saya akan membahas sekilas tentang sistem dan susunan penulisan bongpay.

Bongpay yang umumnya kita lihat adalah terdiri dari 4 bagian, yaitu Baris Kanan, Baris Tengah, Baris Horizontal (Mata Bongpay) dan Baris Kiri :

Baris Kanan
Menuliskan masa dan waktu saat bongpay ini dibuat ataupun diperbaiki. Biasanya ditulis dalam tahun kekaisaran, tahun Tian Gan Di Zhi (tahun shio), musim atau bulan. Cara penulisan tidak akan saya ulas di sini karena banyak cara penulisan di masyarakat, namun harus mengikuti aturan (5n + 1) = 6, 11 karakter yang bermakna dan terpulang pada arti “Lahir” pada 5 karakter “Lahir, Tua, Sakit, Mati dan Derita”.

Satu contoh adalah bongpay yang dikirimkan salah satu member di sini beberapa bulan lalu, di mana bongpay leluhurnya dibuat pada musim gugur (sekitar bulan 9) tahun 1897 dituliskan menjadi “Guang Xi tahun 23, Ding You Shui (tahun shio ayam), musim gugur”. Ada pula yang menulis sampai kepada hitungan bulan.

Baris Tengah
Menuliskan tentang nama dan status selama hidup mendiang. Di zaman Dinasti Ming dan Qing, biasanya dimulai dengan 2 karakter Huang Ming atau Huang Qing, namun pada saat sekarang ini, biasanya langsung dimulai dengan 2 karakter Xian Kao atau Xian Bi yang artinya “Mendiang Ayah” atau “Mendiang Ibu”. Baris tengah ini lalu diakhiri dengan karakter Mu atau Zhi Mu yang artinya “Makam” atau “Yang Punya Makam”

Status dan kedudukan dalam masyarakat selama hidupnya juga boleh dituliskan di sini. Seperti gelar kesarjanaan yang didapat melalui ujian maupun sumbangan ke kekaisaran, ataupun pernah menjadi pejabat di daerah tertentu.

Jumlah karakter di sini harus menurut aturan (5n + 2) = 7, 12, 17, 22 karakter untuk memenuhi makna “Tua” pada 5 kata tadi.

Mata Bongpay
Mata Bongpay adalah baris yang horizontal yang biasanya hanya terdiri dari 2 karakter. Biasanya bertuliskan :

Daerah (kabupaten kuno) di mana marga atau keluarga mendiang berasal, misalnya marga Huang adalah Jiang Xia, marga Zhang adalah Qing He deelel.
Peristiwa besar mengenai marga atau keluarga mendiang, misalnya marga Jiang adalah Liu Gui dikarenakan sebagian keturunan marga Jiang adalah bersaudara kandung dengan marga Wang (bukan Wang raja), Weng, Fang, Gong, Hong sejak zaman Dinasti Sung. Marga Guo adalah Fen Yang, marga Lin adalah Wen Li deelel.
Jumlah generasi mendiang dalam silsilah keluarganya yang ditandai dengan karakter yang tidak sama namun berurutan setiap generasi membentuk suatu kata panjang yang mempunyai makna.
Kampung halaman, misalnya orang2 Tionghoa perantauan ada yang menuliskan tempat dari mana mereka berasal seperti Chao Zhou (Tio Chiu), Fu Zhou (Hok Chiu), Quan Zhou (Cuan Chiu) deelel.
Baris Kiri
Menuliskan siapa yang membuat bongpay tersebut yang biasanya adalah anak dan cucu mendiang. Ada yang menuliskan nama dari anak laki2 dan cucu dalam (anak dari anak laki2), ada pula yang cuma menuliskan beberapa karakter sebagai pengganti nama anak dan cucu dalam mendiang. Bagi yang tidak punya anak laki2 biasanya menuliskan dibuat oleh anak perempuan.

Jumlah karakter memenuhi aturan (5n + 1) karakter.

Demikianlah sekilas tata cara dan arti penulisan dari bongpay yang lumrah kita lihat dalam makam tradisional Tionghoa. Sekarang ini, di beberapa negara yang kekurangan lahan seperti Singapura, Taiwan, HK dan Makau, cara pemakaman yang dipopulerkan pemerintah adalah dengan kremasi dan kemudian ditempatkan dalam rumah abu. Di sini, setiap abu jenazah mempunyai bilik2 tersendiri dan bongpay-nya otomatis juga menjadi kecil sesuai kebutuhan.

Di zaman sekarang, tanggal atau masa dibuatnya bongpay seharusnya boleh ditambahkan tarikh Masehi guna memudahkan identifikasi buat anak-cucu. Juga tradisi mencatat hanya sampai pada bulan dapat diperdetil sampai kepada pencatatan hari dan tanggal.

Bongpay makam nenek saya adalah rancangan mendiang kakek yang masih mengikuti tata-cara lama yaitu mencatat biografi singkat di bagian dalam bongpay. Ini disebut muzhiming dan lumrah di zaman dulu, namun sayang, kakek saya belum sempat menulis sendiri biografinya karena keburu meninggal terserang stroke sehingga muzhiming-nya sendiri dikosongkan. Muzhiming ini biasanya disembunyikan di bagian dalam dari lapis luar bongpay yang bertuliskan karakter. Jadi bila ingin melihat muzhiming, lapis luar bongpay harus dikorek terlebih dahulu.

Bila ada waktu mengunjungi makam Kaisar Wuzetian, kaisar wanita satu2nya di dalam sejarah kekaisaran Tiongkok maka kita akan menemukan bahwa bongpay makamnya sengaja dikosongkan. Tujuan dari pengosongan ini karena Wuzetian ingin dituliskan biografinya oleh seorang sastrawan ataupun orang besar lainnya setelah kematiannya. Namun sayang, tidak ada yang berniat menuliskan kata2 pujian untuknya sehingga bongpay-nya tetap kosong hingga sekarang.

Elemen penyusun bangunan mewah tidak hanya terletak dari pemililihan jenis gaya arsitektur rumah, namun juga pada ornamen-ornamennya. Salah satunya terlihat dari pemilihan jenis-jenis lantai pada rumah tinggal. Rumah yang mengusung gaya mewah cenderung menggunakan material yang dapat mempertebal kesan kemewahan suatu ruangan. Salah satu material tersebut adalah material marmer, yang memang biasa digunakan pada rumah-rumah mewah, Selain marmer, ada material lain yang juga turut digemari oleh para pecinta rumah mewah. Dia adalah material granit. Granit sendiri banyak digunakan pada rumah minimalis sederhana serta berbagai desain rumah minimalis lainnya. Antara marmer dan granit ini kadang keduanya sering kali dibandingkan, marmer vs granit, makanakah yang lebih baik? Untuk mengetahui hal tersebut, Anda perlu mengenal material-material tersebut terlebih dahulu, yakni:

Batu Marmer

Batu marmer seringkali disebut juga dengan batu pualam. Batu ini merupakan suatu batuan kristalin kasar yang awalnya berasal dari batu dolomite atau disebut juga dengan batu gamping. Ketika ditemukan, marmer yang masih murni biasanya akan berwarna putih. Hal ini disebabkan unsur utama marmer yang berasal dari mineral kalsit. Batu marmer sebenarnya merupakan hasil dari proses metamorfosa atau yang dikenal juga dengan proses malihan batu gamping.
Dari suhu dan tekanan yang dihasilkan oleh gaya endogen inilah yang memicu terjadinya rekristaliasi pada bebatuan. Hingga akhirnya terbentuklah foliasi dan non foliasi. Rekristalisasi struktur inilah yang menjadi asal batuan membentuk tekstur baru serta keteraturan butir. Batu marmer yang dihasilkan di Indonesia dikatakan mampu bertahan 30 hingga 60 tahun lamanya. Batu marmer memiliki kelebihan dari segi daya tahannya terhadap benda tajam, serta tampilannya yang sangat mewah dan cocok digunakan untuk menyulap rumah biasa menjadi mewah.

Batu Granit

Sedangkan granit merupakan jenis batuan yang memiliki karakteristik intrusif, flesik, igneus yang biasanya banyak ditemukan di berbagai daerah. Batu granit yang pertama kali ditemukan biasanya akan berupa ukuran-ukuran besar, kuat dan keras. Maka dari itu dalam berbagai jenis-jenis rumah tinggal granit dapat dimanfaatkan sebagai jenis lantai rumah, material penutup dinding hingga material fasade bangunan.
Dalam bidang industri dan rekayasa, granit biasanya akan dijadikan acuan dalam berbagai pengukuran dan juga alat ukur. Mengapa demikian? Sebab granit memiliki sifat kedap air, kaku, non higroskopis dan masih banyak lagi.
Beberapa kelebihan yang dimiliki material ini adalah daya tahannya yang cukup baik terhadap goresan. Granit juga memiliki tampilan yang berkilau dan pori-porinya jauh lebih rapat. Jika dibandingkan dengan marmer pun, harga granit masih terbilang murah.

Marmer VS Granit

Marmer dan granit memang seringkali disandingkan satu sama lain. Keduanya sama-sama berasal dari batu alam yang kemudian diolah kembali menjadi material. Karena tampilannya yang alami, maka keduanya sering digunakan dalam pembangunan rumah tinggal. Dari segi harga, Anda dapat melihat bahwa marmer jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan granit. Sebab marmer memang miliki kualitas yang baik serta bobotnya jauh lebih berat dibandingkan dengan batu granit. Akan tetapi, lantai marmer jauh lebih rentan terkena kotoran. Maka dari itu, bila marmer terkena suatu noda atau bercak harus segera dibersihkan dengan menggunakan alat kebersihan rumah. Sementara jika bicara soal kotoran granit masih jauh lebih tahan dibandingkan dengan marmer. Dari segi memasangan, marmer dan granit sebenarnya memiliki cara pemasangan yang serupa.

Lokasi Toko Fudoli
Jl. Pahlawan Revolusi No. 6 RT. 6 RW. 12
Kelurahan Pondok Bambu Kecamatan Duren Sawit,
Kota Jakarta Timur.
Daerah Khusus Ibu kota Jakarta 13430
Hubungi Kami
Toko Fudoli © | Design ByAdot Web